HASIL SEBUAH KETAATAN

 

Berbicara tentang kepercayaan, saya bukanlah seorang yang fanatik dengan salah satu agama tertentu, saya berpendapat bahwa semua agama di dunia ini adalah baik. Pernah seorang teman mengajak ke sebuah gereja untuk mencari selamat, saya ikut. Jika seorang teman yang lain mengajak ke sebuah gunung untuk mendapatkan kekayaan, tentu saya akan ikut dengan senang hati.

            Kejadian di atas memang terjadi tahun 70-an waktu saya masih muda, tetapi sejak tahun 80-an, setelah sekian lama mencari kebenaran kesana kemari, saya mengambil sebuah keputusan yang sangat menentukan masa depan saya, yaitu menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dunia maupun di akhirat. Ternyata sejak Dia masuk dalam hati, saya tak pernah bimbang lagi padaNya hati saya menjadi tenang, damai sejahtera dan sukacita selalu melimpah dalam hidup saya.

            Setelah dalam kurun waktu yang lama saya bekerja sebagai seorang professional, pada tahun 1989 Tuhan mengijinkan saya untuk memulai sebuah usaha di kota Banjarmasin. Sejak mendirikan perusahaan itu, saya membuat sebuah perjanjian dengan Tuhan dan menyerahkan seluruhnya ke dalam tanganNya. Dia owner, saya sendiri hanya pegawai/partner yang dipercayakan untuk mengelola dan mengembangkan usaha itu. Salah satu butir komitmen saya dengan Tuhan ialah, mentaati dan melakukan firmanNya, khususnya mengenai persembahan persepuluhan yang terdapat dalam Maleakhi 3:10-11: “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persedian makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak akan membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu.”

            Kurang lebih satu tahun perusahaan itu berjalan, tepatnya pada hari Minggu tanggal 30 September 1990, Tuhan menyatakan mujizatNya kepada kami. Tidak seperti biasanya, kalau selesai kebaktian di Gereja saya biasanya berangkat ke luar kota bersama keluarga untuk refreshing. Tetapi hari itu kami hanya berkunjung ke rumah orang tua yang tidak begitu jauh dari toko tempat usaha kami. Tiba-tiba sekitar jam satu siang, saya diberitahu bahwa dibelakang toko kami yang padat dengan rumah penduduk itu, sedang dilanda kebakaran. Kurang percaya dengan berita itu, saya kemudian langsung berangkat ke sana, pada saat sudah berada di halaman ruko, saya melihat banyak orang yagn sedang sibuk, berlari kesana kemari yang berusaha memadamkan api. Dua orang rekan baik saya, sudah menunggu dan sedang mempersiapkan 2 unit mobil untuk mengevakuasi barang-barang yang ada dalam toko kami. Kehadiran saya di tengah-tengah musibah itu, tidak seperti orang-orang lain yang menangis meraung-raung karena hartanya sudah hangus dilalap si jago merah, saya tenang dan tersenyum karena saya sangat percaya kepada janjiNya bahwa “Tuhan akan menghardik bagimu belalang pelahap supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu.”

            Diantara asap tebal karena api hebat itu, saya naik ke lantai yang paling atas, sementara api sudah mendekati toko kami, namun pada saat itu hati saya sangat tenang dan nyaman karena secara jelas firman Tuhan itu bebicara di telinga saya, bahwa toko dan seluruh isinya tidak satupun akan hangus terbakar oleh api, karena Tuhan pasti melindungi dengan bentengNya.

            Pada waktu itulah saya melihat dengan jelas perbuatan tangan Tuhan ajaib dinyatakan kepada kami. Tepat di belakang toko kami, rumah penduduk sudah hangus, di sebelah kiri toko ada sebuah hotel mewah sudah menjadi gosong dan di sebelah kanan toko terdapat sebuah hotel yang sedang dibangun juga menjadi hancur berantakan. Secara logika, ruko dan semua harta benda yang terdapat dalam gedung itu seharusnya musnah dan sudah menjadi besi tua yang tidak bermanfaat lagi, tetapi saat itu toko kami tetap dilindungi oleh Tuhan dari bahaya kebakaran. Saya percaya, perlindungan khusus yang dinyatakan Tuhan kepada kami itu, tidak lepas dari ketaatan saya untuk menuruti firmanNya.

 

 

Penulis:

Wira Budiman W. adalah President Banjarmasin Chapter, bersama istrinya Indriani berjemaat di Gereja Yesus Sejati. Ayah dari Ivana (20) ini, adalah pedagang suku cadang dan motor tempel di Banjarmasi, Kalimantan Selatan.